Mengapa fisika??? Dan kenapa sekarang aku menjadi guru fisika??
Pertanyaan ini terbesit lama untuk malam ini dimana tadi bulan menampkan
wajahnya yang tak biasa, ya gerhana bulan. Yang pasti tidak ada sangkut pautnya
pertanyaan ini dengan gerhana. Walaupun sebenarnya ilmu fisika mempelajari
tentang kejadian-kejadian luar angkasa, termasuk kenapa terjadinya gerhana itu.
Nama ilmunya adalah astronomi. Tapi kali ini aku gak akan bahas tentang ilmu
astronomi itu, tapi tentang pertanyaan Mengapa Fisika??? Yang malam ini mendengung
hebat di kepalaku.
Fisika, ya fisika, salah satu cabang ilmu alam yang bisa dikatakan oleh
orang pada umumnya adalah “ilmu yang sulit”, ya katanya. Dan coba tebak
sekarang aku masuk kedalam ilmu tersebut. Bukan hanya masuk, malah mendalami
dan mengajarkannya pada siswa-siswiku. Ya pertanyaan itu baru terngiang malam
ini. Fisika yang aku tekuni saat ini, adalah ilmu alam yang mempelajari
kejadian sehari-hari, yah benar kejadian sehari-hari, seperti orang berjalan,
mengengendari motor, membunyikan klakson, suara bising di tengah kota, lampu,
listrik, dan masih banyak hal yang lainnya yang berhubungan dengan fisika.
Dilihat secara sekilas, ternyata ilmu fisika sangatlah berguna pada abad
“modern” ini. Coba bayangkan kalau orang tidak pernah menemukan ilmu fisika.
Orang semacam Socrates, seorang filosofi dari yunani yang pertama kali
mengemukakan gambarannya tentang ilmu yang mempelajari alam, walaupun pada
waktu itu pikiran Socrates masilah sangat dangkal. Tapi bayangkan dengan
pemikaran dasar tersebut, ilmu fisika sangat berkembang dengan pesat. Dari
awalnya bapak fisika klasik, Sir Issac Newton, sampai seorang ahli fisika
“gila” dari jerman yang sangat terkenal dengan Teorema Relativitas, ya, Albert
Einstein. Dan masih banyak lagi ahli fisika yang tidak mungkin ku sebut satu
per satu.
Aku sekarang termasuk orang yang mengajarkan teori-teori tentang
permasalahan fisika dengan menggunakan bahasa matematis. Dan aku pun di panggil
“guru”. Dan guru fisika bukanlah salah satu termasuk guru favorit. Akan tetapi,
setelah aku pikir, aku tidak pernah menyesal menjadi guru fisika, ya aku
katakan lagi aku tidak menyesal. Aku yakin apa yang aku sampaiakan adalah ilmu
kebenaran yang diambil dari Maha Karya Sang Pencipta, Allah SWT. Ya itulah ilmu
fisika. Walaupun aku tak seperti ilmuwan fisika yang menemukan penemuan yang
hebat dan mendapatkan hadiah nobel, tapi aku bangga menjadi guru fisika yang
menyebarkan kebenaranNya dan menjadi amal ibadah yang tak pernah putus. Aamiin
Dan malam ini pun, aku menemukan jawabanya walaupun tak panjang
No comments:
Post a Comment